Minggu, 16 Mei 2010

JURNAL 2



• Kesimpulan jurnal ekonomi yang berjudul “UTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH INDONESIA : PERKEMBANGAN DAN DAMPAKNYA” oleh adwin surya atmadjaya, dosen fakultas ekonomi Universitas Kristen Petra.

Perkembangan jumlah utang luar negri Indonesia dari tahun ke tahun cendrung mengalami peningkatan. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai konsekuensi bagi bangsa Indonesia, baik dalam periode jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam periode jangka pendek, utang luar negri harus diakui telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi pembiayaan pembangunan ekonomi nasional sehingga dengan terlaksananya pembangunan ekonomi tersebut, tingkat pendapatan perkapita masyarakat bertumbuh selama tiga dasawarsa sebelum terjadinya krisis ekonomi. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, yang didahului oleh krisis moneter di asia tenggara, telah banyak merusak sendi-sendi perkonomian Negara yang telah dibangun selama PJPI dan awal PJP 11. Penyebab utama terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, juga sebagian Negara-negara ASEAN adalah ketimpangan neraca pembayaran internasional. Defisit current account di tutup dengan surplus capital account, terutama dengan modal yang bersifat jangka pendek yang relative fluktuatif. Sehingga, apabila terjadi rush akan mengancam posisi cadangan devis Negara, yang akhinya akan mengakibatkan terjadinya krisis nilai tukar mata uang nasional terhadap valuta asing. Hal inilah yang menyebabkan beban utang luar negri Indonesia, termasuk utang luar negri pemerintah bertambah besar bila di hitung berdasarkan nilai mata uang rupiah.
Semakin bertambahnya utang luar negri pemerintah, berarti juga semakin memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Ironisnya, semasa krisis ekonomi, utang luar negri itu harus dibayar dengan menggunakan bantuan dana dari luar negeri, yang artinya sama saja dengan utang baru, karena pada saat krisis ekonomi penerimaan rutin pemerintah, terutama dari sector pajak, tidak dapat ditingkatkan sebanding dengan kebutuhan anggaran belanjanya. Dalam jangka panjang akumulasi dari utang luar negri pemerintah ini tetap saja harus dibayar melalui APBN, artinya menjadi tanggung jawab para wajib pajak. Dengan demikian, maka dalam jangka panjang pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah Indonesia sama artinya dengan mengurangi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia mendatang.
Adalah suatu hal yang tepat, bila utang luar negeri dapat membantu pembiayaan pembangunan ekonomi di Negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi penggunaan utang luar negeri yang yidak dilakukan dengan bijaksana dan tanpa perinsip kehati-hatian dalam jangka panjang justru akan menjerumuskan Negara debitur kedalam krisis utang luar negeri yang berkepanjangan, yang sangat membebani masyarakat karena adanya akumulasi utang luar negeri yang sangat besar.

NAMA : RENALDY
NPM : 21207379
KELAS : 3EB05
MATA KULIAH : RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTICHANAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar