Selasa, 31 Mei 2011

Analisis fundamental


Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.
Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisa, dimana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu :
• Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
• Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
• Rasio pertumbuhan EPS
• Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
• Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning growth ratio)
• Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
• Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
• Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
• Margin pendapatan bersih (net profit margin)
Menghitung rasio
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : keuntungan (profitability) , harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.
Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)
EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar
Rasio adalah digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.
Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham
P/E Ratio = Harga saham / EPS
Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.
Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio)
PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS
Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga semestinya ( undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi. Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21.5% dengan P/E Ratio sebesar 37.3% maka PEG Ratio nya adalah 21.5/37.3=0.576.
Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham
Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan dimana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut.
Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)
PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)
Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan XXX memiliki harta sebesar Rp. 100 milyar dan hutangnya sebesar Rp. 70 milyar maka nilai buku perusahan tersebut adalah Rp. 30 milyar dan apabila saham yang beredar 500 juta maka berarti setiap saham mewakili Rp. 600 nilai buku, dengan harga perlembar saham sebesar Rp. 1.200 maka berarti PB/V rasio perusahaan tersebut adalah 1.200/600 = 2.
Rasio hutang perseroan
Debt Ratio = Total Utang / Total Aset
Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Misalnya, rasio hutang 30 % artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.
Margin pendapatan bersih
Margin pendapatan bersih= Pendapatan bersih / Total penjualan
Net profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan.
Perputaran inventaris
Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /Inventaris
Inventory turnover adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu berapa kali perputaran inventaris selama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada. Sebagai contoh, toko kue akan mempunyai tingkat perputaran yang jauh lebih tinggi daripada pabrik pesawat. Sehingga yang perlu diperhatikan adalah membandingkan hasil yang diperoleh dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang sejenis.

Sumber: http://id.wikipedia.org

Analisis teknikal


Analisa teknikal adalah merupakan suatu teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume Pada awalnya analisa teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisa teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif, Indeks pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu menganalisa pola grafik.
Analisa teknikal dikenal secara luas di antara para pedagang saham (atau dikenal dengan sebutan "trader") dan para profesional dibidang keuangan, namun dalam dunia akademis dianggap sebagai pseudosains or "voodoo finance;" it receives little or no direct support from academic sources and is considered akin to "astrology."
Akademisi seperti Eugene Fama mengatakan bahwa pembuktian analisa teknikal ini sangat tipis dan inkonsisten yang merupakan " bentuk kekurangan " dari tehnik yang diterima secara umum yaitu Hipotesa pasar efisien Ekonom bernama Burton Malkiel berargumen bahwa "Analisa teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia akademis" dan selanjutnya ia mengatakan pula bahwa " dalam bentuknya yang merupakan hipotesa efisien pasar yang lemah maka engka tidak akan dapat memprediksi harga saham kedepannya berdasarkan harga yang lampau"."
Dalam pasar valuta asing, analisa teknis ini lebih banyak digunakan para praktisi dibandingkan penggunaan analisa fundamental Beberapa studi internal mengindikasikan bahwa aturan perdagangan tehnikal ini dapat menghasilkan imbal hasil yang konsisten pada periode hingga tahun 1987, kebanyakan penelitian akademis menitik beratkan pada sifat alamiah dari posisi anomali dari pasar mata uang [14] Terdapat spekulasi bahwa anomali ini terjadi sebagai akibat dari adanya intervensi bank sentral.
Indikator analisa teknikal
Beberapa perangkat analisa teknikal yang dikenal secara luas penggunaannya antara lain :
• Average true range - rentang harga perdagangan harian
• Coppock - Edwin Coppock mengembangkan Indikator Coppock untuk satu kegunaan yaitu guna mengenali awal dari trend kenaikan pada pasar (bull market)
• Dead cat bounce - Ini menggambarkan pemulihan harga sementara dari pasar atau suatu saham ditengah penurunan yang berkepanjangan atau bear market. Artinya, rebound yang dialami oleh pasar atau suatu saham setelah mengalami kejatuhan harga, sebenarnya hanya sementara karena pasar atau saham tersebut masih akan terus jatuh.
• Prisip Gelombang Elliott dan rasio emas (golden ratio) untuk menghitung pergerakan harga
• Patron Hikkake - patron untuk mengidentifikasi pembalikan dan kelanjutan gerak
• Momentum - nilai perubahan harga
• Grafik poin dan figur - grafik yang didasarkan pada harga dengan mengesampingkan waktu
• Peringkat BPV - patron untuk mengidentifikasi pembalikan dengan menggunakan indikator volume dan harga sebagai indikatornya.
Indikator yang digunakan dengan cara menumpukkannya/menggabungkannya dengan grafik harga :
• Resisten - area dimana terjadi peningkatan penjualan
• Support - rea dimana terjadi peningkatan pembelian
• Breakout - sewaktu harga melewatinya dan bertahan diatas area support or resisten
• Garis trend - lekukan garis dari support atau resisten
• Kanal - sepasang garis trend paralel
• Pergerakan rata-rata - dari suatu harga
• Pita Bollinger - rentang volatilitas harga
• Pivot point - suatu perhitungan dengan menggunakan nilai rata-rata harga terendah, tertinggi dan harga penutupan
Indikator harga yang biasanya ditempatkan dibawah grafik harga
• Indeks akumulasi/distribusi— berdasarkan harga penutupan dari suatu rentang waktu tertentu
• Commodity Channel Index - adalah indikator yang digunakan untuk mengukur berbagai harga dari rata-rata statistiknya. Nilai yang tinggi menunjukkan harga yang secara tidak normal lebih tinggi dari harga rata-rata
• MACD - konverjensi / diverjensi pergerakan rata-rata
• Parabolic SAR -
• Indeks Kekuatan Relatif - osilator yang menunjukkan kekuatan harga
• Osilator Rahul Mohindar - indikator untuk mengidentifikasi tren
• Osilator stokastik
• Trix - Osilator yang menunjukkan lekukan dari 3 pergerakan rata-rata yang dikembangkan oleh Jack Hutson pada era 1980an

Sumber: http://id.wikipedia.org

Saham LQ45


Inilah ke-45 saham tersebut,
1.Astra Agro Lestari Tbk
2.Adaro Energy Tbk
3. Aneka Tambang Tbk
4.Astra International Tbk
5.Bank Central Asia Tbk,
6.Bank Negara Indonesia Tbk,
7.Bank Mandiri Tbk,
8.Bank Rakyat Indonesia Tbk,
9.Bank Danamon Indonesia Tbk,
10.Bisi International Tbk,
11.Berlian Laju Tanker Tbk,
12.Bank Mandiri Tbk, Bakrie&Brothers Tbk,
13.Barito Pasific Tbk,
14.Bakrie Sumatera Plantation Tbk,
15.Bakrieland Development Tbk
16.Bumi Resources Tbk,
17.Bakrie Telecom Tbk,
18.Darma Henwa Tbk,
19.Elnusa Tbk,
20.Energi Mega Persada Tbk,
21.Gudang Garam Tbk.
22.International Nickle Indonesia Tbk,
23.Indofood Sukses Makmur Tbk,
24.Indika Energy Tbk,
25.Indah Kiat Pulp&Paper Tbk,
26.Indocement Tunggal Perkasa Tbk,
27.Indosat Tbk,
28.Indo Tambangraya Megah Tbk,
29.Jasa Marga Tbk,
30.kalbe Farma Tbk,
31.Lippo Karawaci Tbk,
32.PP London Sumatera Tbk,
33.Medco Energy Tbk,
34.Mitra rajasa Tbk,
35.Perusahaan Gas Negara Tbk,
36.Tambang batubara Bukit Asam Tbk,
37.Sampoerna Tbk,
38.Holcim Tbk,
39.Semen Gresik Tbk,
40.Timah Tbk,
41.Telekomunikasi Indonesia Tbk,
42.Truba Alam Manunggal Engineering Tbk,
43.United Tractor Tbk,
44.Unilever Indonesai Tbk.
45.Bank Pan Indonesia Tbk,

Sumber: http://www.inilah.com/

Reksadana


Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan
3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.
Jenis-jenis Reksadana
1. Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.
2. Reksadana Saham.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.
3. Reksadana Campuran.
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.

Manfaat Reksadana
Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
1. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
2. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
3. Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

Sumber: http://id.wikipedia.org

Mengenal Pasar Modal


Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

Sumber: http://www2.idx.co.id

Pasar modal


Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Struktur Pasar Modal
Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri Keuangan menunjuk Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal
Manfaat
Bagi emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

Sumber: http://id.wikipedia.org

Rabu, 25 Mei 2011

BAB 10 AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK GOODWILL DAN AKTIVA TAK BERWUJUD


Intangible asset adalah hak,hak istimewa,dan keuntungan kompetitif yang timbul dari pemilikan suatu aktiva yang berumur panjang,yang tidak memiliki wujud fisik tertentu.bukti pemilikan intangible asset bias berupa kontrak,lisensi,atau dokumen lain.
Intangible asset mungkin timbul dari :
a. Pemerintah,misalnya hak paten,hak cipta,merek dagang,dan nama dagang.
b. Perusahaan lain,misalnya pembelian yang mencakup pembayaraan goodwill.
c. Perjanjian tertentu,misalnya franchise dan lease.

GOODWILL
Goodwill merupakan salah satu asset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari merger dan akusisi.goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas fair value dari keseluruhan asset bersih yang diperoleh perusahaan penawar.
Ada dua macam konsep goodwill yaitu purchased goodwilldan negative goodwill.purchase goodwill diperoleh bila harga beli lebih tinggi dari fair value asset-aset bersih,sedangkan negative goodwill diperoleh jika harga beli lebih rendah dari fair value asset-aset bersih.
Beberapa konsep tentang goodwill :
1. Goodwill bukanlah sebuah asset yang independen seperti kas atau pun barang dagang yang dapat di jual ataupun dipertukarkan.
2. Goodwill haya sebuah penilaian dari asey-aset yang undervalued ataupun yang tidak tercatat.
3. Goodwill bukanlah asset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi bersama asset lainnya.



Metode Akuntansi
Aset tanpa amortisasi
Pendukung metode ini mengemukakan pembelian goodwill harus dianggap sebagai modal dengan asumsi bahwa keuntunga ekonomi di masa mendatang di harapkan untuk diberi penilaian dan pada sebuah usaha yang sukses nilai dari goodwill tidak dapat susut karena secara terus menerus di utamakan.

Aset dengan Amortisasi yang sistematis
Pendukung metode ini menyatakan goodwill sebagai sebuah asset yang berpengaruh terhadap keuntungan ekonomis dimasa mendatang.goodwill merupakan biaya sumber daya yang digunakan sehingga perlu diamortisasi secara sistematis terhadap pendapatan.

Penghapusan langsung
Pendukung metode ini menyatakan pembelian goodwill bukanlah sebuah asset yang berhubungan dengan laporan keuangan.Goodwill tidak dapat dipisahkan atau secara independen nyata namun hanya karenapenilaian sebuah perusahaan atau usaha secara kesluruhan.